Alumni UNY Harus Respon Terhadap Perubahan Global

Perubahan global terjadi dengan sangat cepat. Kemajuan dunia pendidikan diperkirakan masih ketinggalan 1-2 tahun terhadap kebutuhan dunia kerja. “Ini yang harus kita sadari bersama. Mengutip ajakan presiden Jokowi, jangan sampai kita terjebak rutinitas, keseharian kita dan tidak sadar bahwa dunia sudah berubah sangat cepat”, ungkap Dr. Moch. Bruri Triyono dalam Yudisium lulusan Program Pascasarjana UNY, Jumat, 29 September 2017.

Direktur PPs UNY ini menambahkan bahwa terkadang tempat kerja kita tidak sesuai dengan keahlian dan program studi yang digeluti mahasiswa. ‘Oleh karena itu, anda sebagai alumni mahasiswa harus siap dengan realita di dunia kerja saat ini. Tingkatkan literasi IT, karena bidang ini sedikit banyak akan diimplementasikan di semua bidang. Selain itu, keinginan dan kemampuan kewirausahaan juga harus anda miliki. Hal ini untuk menjawab tantangan global tentang adanya sektor industri yang akan tutup”, tambahnya.

Berdasarkan laporan yang disampaikan Dr. Sugito, MA, pada yudisium periode September 2017 tersebut, PPs UNY berhasil meluluskan 80 magister yang terbagi dalam 20 prodi. IPK tertinggi 3,94 yang berhasil diraih oleh Ririn Aprianita dari Pendidikan Matematika dan Yeni Indira Anggraini dari Pendidikan Fisika. IPK terendah 3,31 dengan rerata 3,72. Lama studi tercepat 25 bulan yang berhasil ditempuh 25 mahasiswa, dengan rerata 30 bulan. Dari kedelapan puluh magister tersebut, terdapat satu lulusan dari mahasiswa KNB (Kemitraan Negara Berkembang) yaitu Aung Si Thu dari Myanmar, dengan IPK 3,63 lama studi 25 bulan, yang menempuh pendidikan di Pendidikan Bahasa Inggris. Hingga saat ini magister yang telah diluluskan PPs UNY sejumlah 6073 dengan rincian tiga besar adalah 991 dari MP, 733 dari PEP, dan 667 lulusan PTK.

Yeni Indira Anggraini merasa sangat beruntung bisa menimba ilmu di UNY karena bisa bertemu dengan teman-teman dari seluruh Indonesia. Di kampus ini, selain bisa belajar bidang akademik juga bisa belajar sosial, dan budaya nusantara bahkan dari luar negeri dengan adanya mahasiswa KNB. Selain itu, support dari kampus untuk melakukan riset dan pengembangan IT, saat sedang digalakkan sehingga sangat mendukung pengembangan akademik mahasiswa. (Rubiman).