Alumni PPs UNY, Telah Mendunia Hingga Afrika Tengah

Hingga Juni 2017 ini, Program Pascasarjana UNY telah menghasilkan sebanyak 6000 alumni untuk jenjang magister (S2) yang tersebar ke dalam 30 prodi. Manajemen Pendidikan (MP) menjadi prodi terbanyak lulusannya yaitu 984, disusul Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (PEP) 727 lulusan, dan yang ketiga adalah 660 yang dihasilkan oleh prodi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK). Untuk jenjang doktoral (S3) telah berhasil menelorkan Doktor Pendidikan sebanyak 376, sehingga total alumni yang telah dihasilkan oleh PPs adalah sebanyak 6376.

Pada Rabu, 21 Juni 2017, PPs UNY secara resmi mengukuhkan 56 magister yang berasal dari 18 program studi, Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh Asdir I, Dr. Sugito, MA, diperoleh informasi bahwa IPK tertinggi 3,94 diraih oleh Firdiawan Ekaputra dari Pendidikan Kimia, terendah 3,25, dengan rerata 3,69. Untuk lama studi tercepat 22 bulan, terlama 106 bulan, dengan rerata 40 bulan. Dari kelima puluh enam magister tersebut, 15 diantaranya berhasil lulus dengan predikat Cumlaude, salah satunya Oscar Ndayizeye dari negara Burundi, Afrika Tengah.

Oscar, yang mempelajari masalah evaluasi pendidikan ini sungguh merasa puas dengan layanan selama belajar di UNY. “Sesuai dengan jargonnya It’s more than just a degree, PPs telah memberikan apa yang kami harapkan, baik soft skill maupun hard skill. “Untuk menyelesaikan tugas akhir, saya berkesempatan magang di LPPMP pada bagian Penjaminan Mutu Pendidikan. Dari sana saya belajar bagaimana langkah yang harus ditempuh untuk menjamin kulitas pendidikan di negara berkembang, khususnya Burundi, “ungkap alumni S2 PEP ini.

Lebih lanjut, alumni English Education, University of Burundi ini memberikan masukan, agar ada trik jitu dari PPs UNY untuk mengajar bahasa Inggris. “Harapannya dapat menghasilkan output yang mampu berkomunikasi dengan bahasa Inggris baik dalam menyampaikan pendapat, argumentasi, maupun tulisan. Lulusan UNY harus mampu menjadi produsen, bukan mengkonsumsi produk negara asing, “tutupnya.

Sementara itu, Dr. Moch. Bruri Triyono, mengatakan bahwa UNY telah membuka diri menuju World Class University dan bersiap diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. “PPs UNY telah mempersiapkan hal itu. Mahasiswa menempuh Tes TOEFL di awal perkuliahan, bukan saat mendekati ujian. Selain itu, sebelum ujian, mahasiswa harus punya artikel yang telah dipublish pada jurnal internasional yang bereputasi. Untuk bisa dipublish dan dinikmati orang asing maka harus berbahasa Inggris, “ ujar Direktur PPs UNY ini.

“Dengan semakin banyak artikel hasil penelitian mahasiswa pada jurnal internasional, tentunya akan semakin banyak masyarakat dunia yang mensitasi, sehingga meningkatkan sitasi UNY. Oleh karena itu, penguasaan bahasa asing menjadi mutlak, khususnya sebagai alumni UNY. Komunikasi di luar sana bukan hanya verbal saja, akan tetapi bisa melalui email, “tutup Bruri. (Rubiman). .