5th International Seminar on Science Education

PPs UNY menggelar The 5th International Seminar on Science Education dengan tema “Industrial Revolution 4.0: Impacts, Challenges, and Strategies in Science Education”. Salah satu tujuan diselenggarakannya kegiatan ini yaitu untuk membentuk suasana akademik baik bagi mahasiswa maupun dosen, serta memberikan fasilitas kepada praktisi khususnya dalam bidang Pendidikan Rumpun Sains dalam melakukan publikasi ilmiah. “Saat kita merayakan peringatan 50 tahun manusia pertama berjalan di bulan, kita memasuki apa yang disebut revolusi industri keempat, yang juga dikenal sebagai revolusi 'cerdas'. Sebagai pendidik sains kita perlu melakukan lebih dari mempersiapkan lulusan dengan pengetahuan disiplin khusus terkini. Kita perlu memastikan bahwa semua anak muda mengembangkan berbagai keterampilan transdisipliner termasuk pemikiran kritis, pemahaman etis, keterampilan interpersonal, fleksibilitas, kerja tim, dan ketahanan”, terang Prof. Vaille Dawson, Ph.D. pembicara utama dalam seminar ini.

Kegiatan tahunan ini diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Kimia, Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, dan Pendidikan Sains Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu, 26 Oktober 2019 pukul 08.00 - 16.30 WIB di Aula lantai 7 Gedung Imam Barnadib Program Pascasarjana UNY. Masih dalam rangkaian agenda seminar, diadakan empat agenda kuliah tamu. Dua kuliah tamu diadakan pada Kamis, 24 Oktober 2019 dengan pembicara Prof. Hsin-Kai Wu dan Prof. Dr. Özgül Yılmaz Tüzün dan dua lainnya diadakan pada Jum’at, 25 Oktober 2019 dengan pembicara Prof. Vaille Dawson dan Assoc. Prof. Dr. Mohd. Ali Samsudin.

Seminar ini diikuti oleh 124 Presenter, 7 Co-Author dan 118 Participant yang berasal dari dalam maupun luar institusi Universitas Negeri Yogyakarta. Menghadirkan 4 pembicara, yaitu Prof. Vaille Dawson dari The University of Western Australia, Prof. Dr. Özgül Yılmaz Tüzün dari Middle East Technical University, Prof. Hsin-Kai Wu dari National Taiwan Normal University, dan Assoc. Prof. Dr. Mohd. Ali Samsudin dari Universiti Sains Malaysia.

Acara ini dibuka oleh Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam sambutannya, Bapak Sutrisna menyampaikan terkait harapannya agar kegiatan seminar internasional seperti ini dapat memberikan manfaat bagi seluruh mahasiswa rumpun sains, khususnya mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dalam kegiatan publikasi dalam bentuk proceeding maupun journal. Selanjutnya, Prof. Vaille Dawson menyampaikan materi bertopik “Industrial Revolution 4.0: Impact, Challenges, and Strategies in Science Education”. Pembicara kedua, Prof. Dr. Özgül Yılmaz Tüzün menyampaikan materi bertopik “Interdiciplinary Science Teaching: Pedagogical, Practices, and Knowledge Regarding Socioscientific Issues”. Pembicara ketiga, Prof. Hsin-Kai Wu menyampaikan materi bertopik “Science Inquiry and Industrial Revolution 4.0: Data Skills and Multivariable Reasoning”. Serta pembicara keempat, Assoc. Prof. Dr. Mohd. Ali Samsudin menyampaikan materi bertopik “Infusing IR 4.0 Approach into Science Education: Case of Research Using Big Data and Application of Artificial Intelligence in Educational Testing”.

Acara ISSE ke 5 ini ditutup dengan pemberian sertifikat kepada 14 Presenter terbaik dari masing-masing ruang di seminar paralel, dan pemberian souvenir kepada 6 peserta  yang mengajukan pertanyaan kepada Pembicara saat seminar berlangsung.

Seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi praktisi untuk meningkatkan publikasi ilmiah khususnya dalam bidang Pendidikan Rumpun Sains. Selain itu, seminar ini dapat menjadi wadah memperoleh informasi penting tentang pengajaran, evaluasi pembelajaran, dan metode Pendidikan Rumpun Sains dari pakar - pakar pendidikan yang dihadirkan. Informasi yang melimpah ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan calon pendidik ataupun pendidik dalam menerapkannya pada kegiatan belajar mengajar di kelas. Seminar ini juga diharapkan menjadi langkah inovatif untuk mengembangkan Pendidikan di Indonesia dalam rangka menyiapkan skill generasi muda pada abad ke-21. (ZN/ant)